Wednesday, March 14, 2012

Antologi Puisi Lintas Pesantren "JADZAB"


Sekumpulan Sajak Pesantren "JADZAB"

Penulis: Usman Arrumy, Devie Sarah Khan, Amna Milladiyah, Sekar Aisha Nahdhia, Mawar Merah, Cahaya Langit, Nurul Farida Wajdi, Hasan Ben Ali, Ella Ainayya, Muhammad Ufi Ishbar Noval, Ita Rosyidah Miskiyyah, Nabilah Munsyarihah, Violet Angel, Nada Haroen, Ami Kafie, Azzqie Adawiyah, Awy Ameer Qolawun, Dian Nafi.

Endrosment: Ibu Nyai Hj. Lilik Qurratul Ishaqiyah (Pengasuh Pondok Pesantren Langitan)
"Sebagian dari mutiara-mutiara dunia dengan pantulan sinarnya, menembus cakrawala dengan keindahan kata dan keindahan pribadi nyata. Puisi ini adalah jeritan dan gambaran hati. Dan Allah-lah Yang Maha Tahu. Wallahu a'lam bisshowab."

Pengantar: Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum (Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta)
"Judul antologi -JADZAB- sungguh sebuah pilihan yang menjadi ruh puisi-puisi yang lain. hidup ini barangkali memang sedang menjadi jadzab. Entah sampai kapanpun, manusia diliputi jadzab. Manusia seakan tersihir oleh dunia, hingga lupa pada jadzab. Kalau jadzab itu seorang sufi, mungkin sudah di atas Sunan Kalijaga. Yang paling penting, melalui puisi yang termuat dalam antologi ini, mudah-mudahan pembaca dapat melihat jadzab ini secara proporsional. Hidup ini tidak sekeedar permainan tanpa akhir, itulah kira-kira.
Saya tidak menduga, kalau para santriwan lan santriwati ternyata juga piawai merangkai titik menjadi kata, kata melebur menjadi garis, garis menjadi takdir, takdir terurai lewat keindahan bahasa. Sunggh sulit kalau saya harus cermati satu persatu. Namun, dari pembacaan saya dengan santsi, dapat saya petik harapan bahwa semua penyair ini memang memiliki bakat. Mereka memiliki intelektualitas dan religiusitas tingkat tinggi.
Puisi-puisi yang tersaji ini dekat dengan sebuah pencarin 'cahaya surgawi'. Puisi muhasabah, dzikir, dusta, sujud, dan takbir adalah potret upaya penyair menemukan 'ada yang tiada'.

2 comments: